
Smart microscpe adalah alat yang dikaitkan dengan komputer sehingga menjadikan hasil penelitian tidak lagi manual tetapi sudah digital.
Smart Microscope ditemukan oleh mahasiswa Jurusan Fisika dan TeknikUniversitas Muhammadiyah Riau (UMRI). Alat ini merupakan alat untuk mendetekdi penelitian secara visual. “Jadi pelajar atau mahasiswa tidak perlu lagi mendekatkan mata kearah microscope tetapi hanya lihat di layar komputer semuanya bisa melihat,” ungkap Sekretaris Jurusan Fisika Andrius SSi MSi.
Sumber: http://xpresiriau.com/teknologi/smart-microscope/
Terobosan pemanfaatan GPS terbaru dibuat oleh Jepang. Kali ini tujuan mereka adalah mendeteksi penyebaran penyakit. Di Jepang, sebelumnya GPS dimanfaatkan untuk mengecek kehadiran mahasiswa agar tidak membolos.
Eksperimen yang didukung pemerintah Jepang ini menggunakan “penyakit buatan” yang cepat menyebar. Beberapa bulan dari sekarang, beberapa murid pengguna iPhone akan dipilih untuk diinfeksi dengan penyakit buatan itu.
Gerak-gerik mereka kemudian akan dilacak melalui ponsel dan dibandingkan dengan murid lain. Data GPS yang tersimpan kemudian digunakan untuk mendeteksi murid mana yang telah menularkan penyakit ini.

Tak hanya itu, GPS juga bisa mengidentifikasi murid yang tengah diintai oleh risiko terkena penyakit tersebut. Demikian keterangan yang dikutip dari CNet.com kemarin.
Selanjutnya ponsel akan mengirimkan pesan pada keluarga murid yang teridentifikasi agar segera memeriksakan kesehatan ke dokter. Dalam penyebaran penyakit secara nyata, teknologi ini akan membantu pengawasan lebih baik terhadap tingkat infeksi penyakit baru.
Sumber: http://xpresiriau.com/teknologi/gps-di-iphone-untuk-cegah-penyebaran-penyakit/
Biasanya robot akan bekerja jika ada manusia yang memberikan perintah. Tapi sekarang,
Sekarang, ilmuwan Eropa melalui proyek yang dinamakan JAST untuk menciptakan robot yang bisa membaca pikiran manusia sehingga dia bisa mengetahui keinginan kamu sebelum diperintahkan.
“Dalam eksperimen kami, robot tidak dirancang untuk mempelajari sebuah tugas,” kata Wolfram Erlhagen dari University of Minho.
“Robot JAST sudah tahu tugas apa yang akan diperintahkan kepadanya. Mereka mengamati tingkah laku manusia, mencoba memetakan tugas, dan dengan cepat mempelajari apa yang akan diperintahkan,” kata Erlhagen seperti yang dikutip dari Engadget kemarin.
Robot ini juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki kesalahan secepatnya, ketika salah menfsirkan perintah.
“Kita membutuhkan robot yang bisa menjawab pertanyaan, berdiskusi, dan mengeksplorasi banyak kemungkinan. Mereka pun bisa memperkirakan ide-ide dari manusia yang menjadi partnernya dan mengetahui lebih dulu apa yang akan dilakukan oleh partnernya,” urai Erlhagen.
Sumber: http://xpresiriau.com/teknologi/robot-juga-bisa-membaca-pikiran/
No comments:
Post a Comment